Mayasari Meeting Point Bandung, Menjelang Akhir Tahun - Makan siang di sini sebetulnya di luar rencana. Usai belanja berbagai bahan makanan untuk merayakan tahun baru seperti sosis, kentang goreng, dan lain sebagainya. Kami pun memutuskan untuk makan siang dulu sebelum lanjut membeli daging.
Ini cerita kami di tahun 2019. Menjelang pergantian tahun. Dan, kami belum ke Bandung lagi setelahnya. Pandemi keburu datang di awal bulan Maret 2020. Huff!
Tante saya bilang kalau Mayasari Meeting Point ini katanya lebih dulu dikenal bakerynya. Kalau Sahabat KeNai, suka dengan aneka camilan khas kota Bandung bisa ke sini juga, deh. Resto masih satu tempat dengan toko kuenya. Menempati space kecil di pojokan.
Karena tante saya bilang seperti itu, saya tidak berekspetasi rasa makanannya akan enak banget. Biasa aja pun gak apa-apa. Pokoknya yang penting kami gak kelaparan. Eh, ternyata rasanya di atas ekspektasi saya.
Nasi Liwet Komplit, IDR39K
Kuah sop buntutnya enak dan dagingnya gak alot. Timbelnya juga komplit dengan sambal yang pedasnya pas. Porsinya cukup banyak, terutama untuk nasi timbel. Bisa, tuh, seporsi berdua. Apalagi kalau yang makan anak-anak. Tinggal tambah nasi aja.
Oiya, di daftar menu memang ditulis timbel komplit. Setahu saya selama ini, nasi timbel, tuh, dibungkus pakai daun. Tetapi, ini disajikan menggunakan panci kastrol. Nah, yang begini biasanya disebut nasi liwet. Sedangkan di daftar menu gak ada pilihan nasi liwet.
Tapi, gak apa-apa yang penting rasanya enak. Nasi liwet yang terlihat di foto itu untuk 3 porsi, ya. Saya, suami, dan tante memilih menu yang sama. Hanya Nai yang memilih sop buntut.
[Silakan baca: Kulineran di The Ranch Cisarua, Puncak]
Mango Juice, IDR30K
Puas banget dengan rasanya. Makanan yang kami pesan, gak ada yang mengecewakan dari sisi rasa. Pelayanannya pun cepat dan ramah.
Ada banyak pilihan menu di Mayasari Meeting Point. Masakan Indonesia, aneka pasta, chinese food, hingga western food. Makanan ringan pun banyak pilihannya.
Sop Buntut MP, IDR75K
Hanya saja saat kami ke sana, airnya sedang mati total sejak pagi. Saat itu sedang ditangani oleh teknisi. Sekadar cuci tangan pun gak bisa. Makanya, menu seperti nasi goreng, tumisan, dan beberapa menu lainnya tidak dijual dulu. Karena peralatan masaknya gak bisa dicuci kalau airnya masih mati.
"Mas, kalau air mati begini gak bisa cuci peralatan makan, dong?"
"Iya, Bu. Harus tutup orderan kalau peralatan makan sudah habis, sedangkan air masih belum ada."
Syukurlah ketika kami selesai makan, teknisi pun selesai memperbaiki. Tidak hanya pramusaji yang senang karena gak harus tutup resto. Saya pun senang karena bisa cuci tangan setelah makan hehehe.
[Silakan baca: Ada Bebek Ketemu Jodoh di Kopi Oey]
Vanilla Milkshake, IDR30K
Pepermint Dilmah Tea, IDR20K
Mayasari Meeting Point ada di beberapa lokasi di Bandung. Kalau kami waktu itu pilih yang dekat stasiun. Lokasinya berada tepat di seberang stasiun kereta api Kebon Kawung, Bandung. Biasa juga dibilang stasiun kereta api sebelah utara.
Kalau Sahabat KeNai masih bingung di mana pintu utara, patokannya pintu keluar untuk kereta api Parahyangan aja. Jadi, di stasiun Bandung ada 2 pintu keluar. Nah, pintu utara itu ada di tempat di mana jalur kereta api Parahyangan berada. Kalau masih bingung juga, bertanya sama petugasnya, ya hehehe.
Saya perhatikan banyak juga pelanggang di resto ini yang makan siang sambil membawa tas besar, misalnya trolley bag. Mungkin baru sampai di Bandung dengan menggunakan kereta api. Atau justru baru mau berangkat naik kereta. Tetapi, makan siang dulu di sini. Setelahnya membeli oleh-oleh di tempat yang sama.
Mayasari Meeting Point menurut saya memang recommended untuk Sahabat KeNai yang sedang mencari oleh-oleh sekaligus mengisi perut. Karena berada di satu tempat. Gak perlu pindah-pindah lagi. Persis di seberang stasiun pula. Memudahkan bila ingin lanjut bepergian dengan kereta atau sebaliknya.
Mayasari Meeting Point
Stasiun Kereta Api Sebelah Utara
Jl. Kebon Kawung
Pasir Kaliki, Kec. Cicendo
Bandung, Jawa Barat 40171
Open hours: 05.00 s/d 20.00 wib