Gak lama setelah check in di Citra Cikopo, kami berdiskusi tentang rencana makan siang. Suami lebih memilih makan di area penginapan aja. Katanya di depan penginapan ada tukang bubur mangkal. Kalau gak mau, makan di resto penginapan aja. Keke gak mau. Pengennya jalan-jalan ke luar. Tetapi, ayahnya sempat menolak karena malas nyetir mobil. Pengennya istirahat di kamar.
Saya terserah aja, deh. Mencoba ambil jalan tengah aja dengan menyarankan makan di The Ranch karena paling dekat dengan Citra Cikopo. Jadi suami gak perlu nyetir kejauhan. Tetapi, saya sarankan ambil keputusan secepatnya mumpung jalanan masih satu arah ke atas.
Menu Sunda di Dunia Cowboy
Saya cek Google Maps. Jarak dari Citra Cikopo ke The Ranch hanya 950 meter. Tetapi, saya sempat agak ragu ketika membaca beberapa review kalau makan di sana tuh antre banget. Ditambah lagi saat saya cek Google ada tanda merah yang menandakan waktu tersibuk. Duh! Kalau kayak begitu kayaknya makan bubur ayam di depan penginapan aja, deh. Tetapi, karena Keke tetap ngotot ingin keluar, kami menuruti permintaannya.
Gak sampai 5 menit kami sudah sampai The Ranch. Selain jaraknya yang memang dekat, saat itu arus lagi satu arah ke atas. Makanya lancar banget.
Di gerbang parkir, pengunjung akan dikenakan HTM IDR20K/orang dan IDR10K per mobil. Tiket masuk itu bisa ditukarkan dengan susu atau voucher makan.
Parkiran The Ranch cukup luas, tetapi sudah penuh dengan mobil. Padahal belum jam makan siang. Dan saya sudah mulai membayangkan bakal antre berapa lama di sana. Apalagi dari pintu masuk The Ranch sudah terlihat penuh dengan orang.
Suasana The Ranch jadi agak lengang setelah diumumkan kalau jalur kembali dibuka untuk 2 arah. |
Rupanya perkiraan saya salah. Begitu kami dapat parkir, langsung terdengar woro-woro di The Ranch kalau jalur sudah dibuka untuk 2 arah. Seketika wisatawan yang tadi memenuhi pintu masuk, langsung keluar dari The Ranch menuju kendaraan masing-masing. Oh, rupanya banyak yang menunggu jalur dibuka 2 arah untuk turun. Keuntungan bagi kami karena The Ranch jadi terlihat agak kosong saat itu.
Di area paling depan adalah resto yang cukup besar. Di samping kiri dan kanannya ada toko oleh-oleh. Restonya terdiri dari 2 lantai. Kami memilih lantai atas yang semi terbuka supaya bisa melihat area The Ranch.
Nasi Capcay, IDR37,5K |
"The Ranch. The Taste of Bandung." Begitu tulisan yang terbaca saat kami masuk tempat wisata ini. Sepertinya ini untuk menunjukkan kalau menu di resto ini banyak makanan/minuman khas Sunda. Ada soto bandung, seblak, colenak, dan lain sebagainya.
Iga Bakar, IDR64,9K |
Suami memilih nasi capcay, Keke maunya iga bakar, dan saya order nasi bakar komplit. Ketiga makanan ini datang hampir bersamaan. Bagus lah jadi kami bisa makan berbarengan. Tetapi, ternyata ada yang kurang. Nasi bakarnya gak dikasih sambal.
Ada menu nasi timbel komplit di sana. Saya bertanya ke pramusaji perbedaan dari keduanya. Katanya, perbedaannya hanya yang satu nasinya dibakar, sedangkan satunya lagi enggak. Jadi nasi bakarnya memang polosan aja alias tanpa isi.
Nasi Bakar Komplit, IDR49,9K |
Saya langsung ingat waktu suami pesan nasi timbel di Grand Garden Resto & Cafe. Waktu itu juga gak dikasih sambal. Tetapi, saat itu kami gak bertanya dan meminta sambal karena udah kelelahan berjalan kami sekitar 2 jam untuk mencari bunga anggrek raksasa yang sedang mekar di Kebun Raya Bogor. Mana pesanannya juga datang lumayan lama. Jadi, makan aja lah. Meskipun rasa nasi timbelnya enak, tetapi kalau tanpa sambal rasanya kayak ada yang kurang.
Jus Jeruk, IDR23,9K Jus Strawberry, IDR25,9K Es Teh Tawar, IDR7K |
Gak mau mengulangi kejadian yang sama, saya mulai bertanya tentang sambal. Kata pramusajinya kelupaan dan saya diminta menunggu. Ternyata sambalnya datang lama aja. Keke dan ayahnya udah selesai makan, sambal belum datang. Saya sampai harus menanyakan lagi tentang sambal ke pramusaji. Bahkan saya sempat motret dulu. Tetapi, karena lumayan lama datangya, udah gak semangat buat motret nasi timbel yang ada sambal 😂
Voucher bisa ditukar dengan segelas susu. Tetapi, kami memilih dipakai untuk diskon makanan aja. |
Voucher juga bisa ditukar dengan segelas susu ini. Sayangnya masih banyak wisatawan yang tidak membuang gelasnya ke tempat sampah. Etapi, sebetulnya saat memotret ini, saya sambil nguping 2 sejoli yang ada di sana. Perempuannya merasa gak puas dengan hasil foto pasangannya. Jadi merengek minta difotoin di spot yang sama berkali-kali. Sahabat KeNai termasuk yang begitu, gak? 😂 |
Semua makanan yang kami pesan, rasanya enak. Porsinya juga pas. Karena udah kekenyangan, kami gak udah gak mau minum susu. Jadi tiket masuk itu kami jadikan voucher makan. Lumayan harga makanan dan minuman yang harus kami bayar didiskon IDR60K.
Tunjukkan tiket masuknya terlebih dahulu ke kasir sebelum melakukan transaksi pembayaran. Jadi kasir akan menghitung total pembayaran setelah dikurangi sejumlah voucher. Voucher ini hanya berlaku untuk makanan/minuman di resto bukan di gerai-gerai makanan/minuman lain yang ada di sana.
Back to Content ⇧
Tempat Wisata untuk Anak
Tadinya suami dan Keke ingin langsung balik ke penginapan setelah makan. Tetapi, saya minta keliling dulu mumpung udah ada di The Ranch. Ada berbagai macam permainan di sana. Kebanyakan (atau malah semuanya) cocoknya untuk anak balita atau SD sampai usia 9 tahunan, lah.
Makanya saya gak heran kalau Keke gak antusias untuk bermain di sana. Gak ada permainan untuk remaja. Seandainya dia masih kecil, pasti udah gak mau pulang karena pengen main ini itu. Kalaupun ada wisatawan dewasa yang terlihat semangat, biasanya karena lagi foto-foto. Memang ada beberapa spot selfie yang lumayan menarik. Sayangnya saya juga lagi gak minat motret. Kalau suami dan anak-anak malah jarang selfie. Cuma saya aja kayaknya 😆
Batal menikmati gelato |
Back to Content ⇧
The Ranch dan De Ranch, Sama atau Enggak?
Ketika menyebut The Ranch, saya langsung teringat dengan De Ranch yang di Lembang. Sama-sama tempat wisata ala cowboy juga. Makanya, saya sempat menyangka kalau The Ranch ini cabang De Ranch, Lembang.
Tetapi, kalau diperrhatikan lagi, penulisannya berbeda. Kalau yang di puncak pakai 'The', sedangkan di Lembang pakai 'De'. Ya memang secara pengucapan terdengar mirip. Selain itu logonya juga kayaknya beda.
Jadi saya gak tau apakah ini sama atau enggak. Tetapi, kalau dari penulisan dan logo aja beda, kayaknya memang bukan tempat wisata yang sama. Mungkin hanya sodaraan. 😂
Beli camilan dulu sebelum balik ke penginapan |
Back to Content ⇧
The Ranch Cisarua Puncak
Jl. Raya Puncak
Cisarua, Bogor,
Jawa Barat 16750
Open hours: 09.00 s/d 21.00 wib
Back to Content ⇧