Oke, sebelum saya cerita tentang seperti apa ilustrasi hologram yang akan ditampilkan, saya mau tanya dulu. Pernah ngantuk saat belajar sejarah di kelas? Saya termasuk yang suka ngantuk hehehe.
Bosan aja gitu mendengar penjelasan guru saat belajar sejarah. Buku pelajarannya juga hanya berisi banyak tulisan dengan sesekali foto berwarna hitam putih. Kurang menarik buat saya. Apalagi, saya memang kurang suka pelajaran menghapal.
Bukan berarti saya gak suka pelajaran sejarah, ya. Saya bisa betah berlama nonton film dokumentasi sejarah yang keren, masih bisa menikmati jalan-jalan ke museum atau tempat bersejarah lainnya, bahkan membaca buku pun saya masih suka kalau dikemas dengan menarik. Belajar sejarah memang sebetulnya menyenangkan.
Kala Jakarta dalam Ilustrasi Hologram
Kala Jakarta adalah tema ilustrasi hologram pada Monas Week 2019. Kala Jakarta menceritakan sejarah Jakarta dari masa ke masa. Pertunjukan ilustrasi hologram yang berlangsung 25 menit untuk setiap sesi dibagi menjadi 3 periode yaitu masa pra kolonial, kolonial, dan kemerdekaan (hingga sekarang).
Jakarta memang memiliki sejarah yang sangat panjang. Bahkan Jakarta pernah berganti nama sebanyak 13 kali. Makanya Jakarta juga dijuluki sebagai "Kota 1001 Nama".
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia, tentunya Jakarta memiliki lebih banyak cerita dibandingkan kota lain. Tidak hanya tentang propinsinya itu sendiri. Tetapi, segala urusan pemerintahan pusat hingga perhatian masyarakatnya juga banyak yang ke Jakarta.
Apakah Sahabat KeNai tau kalau Jakarta pada masa lampau pernah punya transportasi umum bernama Tramway? Itu transportasi umum kereta yang berjalan di rel besi, tetapi ditarik oleh 4 ekor kuda. Saya baru tau, saat menonton tayangan ilustrasi hologram kemarin.
Adi Panuntun, sang kreator, dalam konferensi pers pada hari Senin (22/7) di Monumen Nasional, mengatakan kalau ilustrasi hologram adalah cara kekinian untuk belajar sejarah. Belajar sejarah dengan cara lama dianggap kurang mengena bagi generasi milenial.
Perlu medium baru agar anak muda zaman sekarang merasa dekat dengan sejarah. Jangan sampai generasi millenial taunya hanya LRT, MRT, dan Commuter Line saja untuk sejarah transportasi Jakarta. Atau hanya tau kemegahan kota Jakarta saat ini. Tetapi, tidak lagi mengetahui perjalanan panjang Jakarta hingga menjadi kota modern seperti sekarang.
[Silakan baca: Begini Caranya Naik LRT]
Dalam mengerjakan proyek ini, Adi memiliki banyak tim, termasuk anak-anak SMK. Adi mengatakan, anak-anak SMK ini terlihat sangat antusias saat mengerjakannya karena memang sesuai dengan masanya mereka.
Jakarta memang memiliki sejarah yang sangat panjang. Bahkan Jakarta pernah berganti nama sebanyak 13 kali. Makanya Jakarta juga dijuluki sebagai "Kota 1001 Nama".
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia, tentunya Jakarta memiliki lebih banyak cerita dibandingkan kota lain. Tidak hanya tentang propinsinya itu sendiri. Tetapi, segala urusan pemerintahan pusat hingga perhatian masyarakatnya juga banyak yang ke Jakarta.
Apakah Sahabat KeNai tau kalau Jakarta pada masa lampau pernah punya transportasi umum bernama Tramway? Itu transportasi umum kereta yang berjalan di rel besi, tetapi ditarik oleh 4 ekor kuda. Saya baru tau, saat menonton tayangan ilustrasi hologram kemarin.
Adi Panuntun, sang kreator, dalam konferensi pers pada hari Senin (22/7) di Monumen Nasional, mengatakan kalau ilustrasi hologram adalah cara kekinian untuk belajar sejarah. Belajar sejarah dengan cara lama dianggap kurang mengena bagi generasi milenial.
Perlu medium baru agar anak muda zaman sekarang merasa dekat dengan sejarah. Jangan sampai generasi millenial taunya hanya LRT, MRT, dan Commuter Line saja untuk sejarah transportasi Jakarta. Atau hanya tau kemegahan kota Jakarta saat ini. Tetapi, tidak lagi mengetahui perjalanan panjang Jakarta hingga menjadi kota modern seperti sekarang.
[Silakan baca: Begini Caranya Naik LRT]
Dalam mengerjakan proyek ini, Adi memiliki banyak tim, termasuk anak-anak SMK. Adi mengatakan, anak-anak SMK ini terlihat sangat antusias saat mengerjakannya karena memang sesuai dengan masanya mereka.
Tata Tertib dan Jadwal Menonton Ilustrasi Hologram Monas Week 2019
Monas Week 2019 akan digelar dari tanggal 23 s/d 31 Juli 2019. Buka setiap hari, kecuali Senin.
Selama pertunjukkan berlangsung, pengunjung diminta mematikan suara handphone dan tidak boleh berisik. Bener-bener harus tertib, ya.
Tidak ada harga tiket masuk khusus untuk menonton ilustrasi hologram. Pengunjung hanya dikenakan tiket masuk Monas. Lokasinya ada di dalam museum.
Note: Hologram yang ditampilkan memang hanya selebar seperti yang di foto ini. Jadi, seperti kita menonton tayangan sejarah melalui layar. Hanya saja ini teknologinya hologram.
Menurut Adi Panuntun, memang akan lebih keren kalau hologramnya bisa mengelilinya area dalam museum. Saya pun membayangkan dan setuju dengan pendapat sang kreator.
Meskipun demikian, saya tetap apresiasi pameran ini karena idenya kekinian. Apalagi ini melibatkan banyak tim berusia muda. Sekarang, memang baru seluas itu. Tetapi, siapa tau ke depannya nanti bisa mengelilingi museum bahkan lebih canggih lagi.
Baidewei, Sahabat KeNai sudah pernah naik ke atas Monas? Saya pernah waktu masih kecil. Beberapa tahun lalu, pengen ajak anak-anak naik ke atas Monas, tetapi langsung putar balik. Serem aja lihat antreannya yang sangat panjang hehehe.
Tetapi, sekarang udah gak gitu lagi. Sahabat KeNai tinggal ambil nomor dan registrasi. Nanti akan tertulis pukul berapa bisa naik. Jadi bisa sekaligus, nih. Sambil menunggu waktu naik ke atas, nonton sejarah Jakarta dalam ilustrasi hologram.
Pertunjukkan ilustrasi hologram ini merupakan 1 dari 3 rangkaian Monas Week yang akan digelar. Rencananya akan ada lightning show di bulan Agustus dan video mapping di akhir tahun.
Saya jadi inget pertunjukkan video mapping di Monas dalam rangka Asian Games 2018. Saking antusiasnya saya sampai 2x datang hahaha. Rasanya gak hanya saya yang antusias pada saat itu. Antusias masyarakat untuk melihat video mapping juga tinggi. Oleh karena itu, bapak Eddy Junaedi, Kepala Dinas dan Pariwisata Kebudayaan DKI Jakarta, berharap adanya Monas Week 2019 ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
[Silakan baca: Video Mapping di Monas untuk Menyemarakkan Asian Games 2018]
Ayo ke Monas!
Monas
Gambir, Jakarta Pusat