Memilih staycation di hotel ini karena lokasinya gak susah dicari. Lagi malas nyetir pun kami tinggal naik TransJakarta. Ada halte Cawang Sutoyo tepat di seberang hotel Best Western Premiere The Hive. Staycation kan paling cuma semalam. Gak banyak bawaan. Jadi naik TransJakarta juga masih nyaman. Tetapi, kami akhirnya memilih pesan Go-Car. 😄
Fasilitas di Best Western Premiere The Hive
Best Western Premiere The Hive tidak seperti hotel pada umumnya yang begitu masuk berhadapan dengan lobby. Di area bawah ada beberapa resto, cafe, dan food court. Sedangkan lobby ada di lantai 5.
Setelah proses check-in selesai, kami segera ke kamar. Saya lupa kamar kami ada di lantai berapa. Pastinya kamar hotel ini ada dari lanti 6 s/d 21. Kami booking kamar tipe Superior Twin. Tidak ada ruang untuk exra bed di kamar ini. Tetapi, ukuran masing-masing kasur cukup besar. Jadi, kami tidur bersama-sama juga masih muat dan nyaman.
Lokasinya yang strategis dengan pusat bisnis, menjadikan hotel ini dibooking oleh para pebisnis. Bandara terdekat dengan hotel adalah Halim Perdanakusumah. Paling cuma 10 menitan. Waktu kami staycation di sana juga hunian sedang cukup ramai. Bukan oleh keluarga. Kebanyakan tamu dari peserta raker. Saya gak ingat raker dari mana.
Sore harinya Nai ngajak berenang. Keke dan ayahnya mager di kamar. Kolam renang juga menjadi salah satu daya tarik kenapa ingin menginap di sini.
Kolam renang ada di lantai 5, di samping lobby. Suasana di kolam renang sore hari itu lumayan ramai. Saya rasa gak hanya tamu hotel yang berenang pada sore itu. Tetapi, juga penghuni apartmen yang memang masih satu area.
Kolam renangnya ada 2. Ada yang sedalam 75 cm dan ada yang 1,2 m. Gak dalam kalau untuk kami. Tadinya, saya ingin ikut berenang. Tapi, gak jadi karena berasa dingin. Bukan air kolamnya yang dingin. Tetapi, angin sore yang berasa banget. Mungkin karena posisi kolam renang yang di atas makanya anginnya lumayan berasa.
Ini sih pasti badan saya bakal kedinginan terus karena ditiup angin. Saya yang gak begitu suka kedinginan, membatalkan rencana berenang. Nai juga gak jadi berenang karena gak ada teman. Ya udah, kami balik ke kamar aja dan sama-sama mager.
Entah karena tingkat hunian sedang ramai atau bagaimana, WiFi di kamar kadang-kadang kenceng, tetapi kadang-kadang putus. Malah smartphone Keke paling susah terkoneksinya. Sampai saya berpikir, jangan-jangan kayak waktu kami menginap di Premier Inn, Singapore. Di sana jumlah gadget yang terkoneksi dengan WiFi hotel per kamarnya dibatasi.
Jatah sarapan, tentu saja hanya untuk 2 orang. Kami bayar 1 orang lagi untuk Nai. Suami gak mau sarapan. Dia bener-bener lagi pengen mager. Pengen bangun agak siangan.
Suasana resto cukup ramai. Dan, karena ada raker serta banyak tamu dari kalangan pebisnis juga, jadi banyak yang sudah menggunakan pakaian kerja saat sarapan. Sementara kami masih pakai baju tidur hahaha.
Menu sarapan di sini banyak pilihannya. Sampai jamu pun ada. Sahabat KeNai suka jamu? Saya enggak hehehe. Tetapi, makanan dan minuman lain rasanya enak. Makanya saya gak mau sarapan dengan terburu-buru. Menikmati sarapan dengan santai.
Setelah proses check-in selesai, kami segera ke kamar. Saya lupa kamar kami ada di lantai berapa. Pastinya kamar hotel ini ada dari lanti 6 s/d 21. Kami booking kamar tipe Superior Twin. Tidak ada ruang untuk exra bed di kamar ini. Tetapi, ukuran masing-masing kasur cukup besar. Jadi, kami tidur bersama-sama juga masih muat dan nyaman.
Lokasinya yang strategis dengan pusat bisnis, menjadikan hotel ini dibooking oleh para pebisnis. Bandara terdekat dengan hotel adalah Halim Perdanakusumah. Paling cuma 10 menitan. Waktu kami staycation di sana juga hunian sedang cukup ramai. Bukan oleh keluarga. Kebanyakan tamu dari peserta raker. Saya gak ingat raker dari mana.
Sore harinya Nai ngajak berenang. Keke dan ayahnya mager di kamar. Kolam renang juga menjadi salah satu daya tarik kenapa ingin menginap di sini.
Kolam renang ada di lantai 5, di samping lobby. Suasana di kolam renang sore hari itu lumayan ramai. Saya rasa gak hanya tamu hotel yang berenang pada sore itu. Tetapi, juga penghuni apartmen yang memang masih satu area.
Kolam renangnya ada 2. Ada yang sedalam 75 cm dan ada yang 1,2 m. Gak dalam kalau untuk kami. Tadinya, saya ingin ikut berenang. Tapi, gak jadi karena berasa dingin. Bukan air kolamnya yang dingin. Tetapi, angin sore yang berasa banget. Mungkin karena posisi kolam renang yang di atas makanya anginnya lumayan berasa.
Ini sih pasti badan saya bakal kedinginan terus karena ditiup angin. Saya yang gak begitu suka kedinginan, membatalkan rencana berenang. Nai juga gak jadi berenang karena gak ada teman. Ya udah, kami balik ke kamar aja dan sama-sama mager.
Entah karena tingkat hunian sedang ramai atau bagaimana, WiFi di kamar kadang-kadang kenceng, tetapi kadang-kadang putus. Malah smartphone Keke paling susah terkoneksinya. Sampai saya berpikir, jangan-jangan kayak waktu kami menginap di Premier Inn, Singapore. Di sana jumlah gadget yang terkoneksi dengan WiFi hotel per kamarnya dibatasi.
Kalau lagi ngamar, sofa ini dikuasain ma Nai
Suasana resto cukup ramai. Dan, karena ada raker serta banyak tamu dari kalangan pebisnis juga, jadi banyak yang sudah menggunakan pakaian kerja saat sarapan. Sementara kami masih pakai baju tidur hahaha.
Menu sarapan di sini banyak pilihannya. Sampai jamu pun ada. Sahabat KeNai suka jamu? Saya enggak hehehe. Tetapi, makanan dan minuman lain rasanya enak. Makanya saya gak mau sarapan dengan terburu-buru. Menikmati sarapan dengan santai.
Wiki Wiki Wok
Biasanya, kami kalau mencari hotel untuk staycation itu yang sekelilingnya dekat dengan tempat kuliner. Jadi kalau mau cari makan gak susah. Tinggal jalan kaki. Kalaupun naik kendaraan jangan sampai 30 menit.
Tapi, kalau menginap di Best Western Premiere The Hive, ada banyak kuliner di lantai bawah. Resto, cafe, hingga food court juga ada. Kami gak pusing kalau mau cari makan.
Pada saat datang, setelah proses check ini dan meletakkan tas di kamar selesai, kami segera turun ke bawah. Makan siang dulu di KFC. Pulangnya setelah check out pun kami makan siang juga di KFC.
Makan di sini pakai sistem kartu food court. Kami harus ke kasir dulu untuk melakukan pembayaran kartu. Sayangnya saya gak bisa bayar pakai kartu BCA. Jadi tarik uang tunai dulu di ATM. Itupun dari beberapa ATM, gak ada satupun BCA. Jadilah tarik tunai di ATM Bersama.
[Silakan baca: Mencari Kuliner Halal di Singapore? Ke Bagus Food Court Aja]
Gak apa-apa, lah. Selama gak kelaparan. Lagipula masih ada minimarket di sana. Udah pasti kalau ada minimarket, anak-anak minta jajan 😂
Tapi, kalau menginap di Best Western Premiere The Hive, ada banyak kuliner di lantai bawah. Resto, cafe, hingga food court juga ada. Kami gak pusing kalau mau cari makan.
Pada saat datang, setelah proses check ini dan meletakkan tas di kamar selesai, kami segera turun ke bawah. Makan siang dulu di KFC. Pulangnya setelah check out pun kami makan siang juga di KFC.
Sop Buntut Original, IDR78K
Pempek Campur, IDR40K
Makan di sini pakai sistem kartu food court. Kami harus ke kasir dulu untuk melakukan pembayaran kartu. Sayangnya saya gak bisa bayar pakai kartu BCA. Jadi tarik uang tunai dulu di ATM. Itupun dari beberapa ATM, gak ada satupun BCA. Jadilah tarik tunai di ATM Bersama.
Lupa ini suami pesan apa.
Mie Aceh Udang, IDR38K
[Silakan baca: Mencari Kuliner Halal di Singapore? Ke Bagus Food Court Aja]
Gak apa-apa, lah. Selama gak kelaparan. Lagipula masih ada minimarket di sana. Udah pasti kalau ada minimarket, anak-anak minta jajan 😂
Beli cereal di minimarket
Best Western Premiere The Hive
Jl. DI. Panjaitan No.Kav 3-4
Jakarta Timur 13340
(021) 29821888
www.bwpremierethehive.com
IG: @bwpthehive
Jakarta Timur 13340
(021) 29821888
www.bwpremierethehive.com
IG: @bwpthehive