Meskipun hanya 1 anak yang ujian, bukan berarti saya bisa bersantai. Malah sempat terjadi drama di hari kedua yang bikin Nai menangis.
Penyebabnya, Nai gagal submit jawaban ujian mata pelajaran matematika. Dia segera screenshot dan kirim ke gurunya. Disarankan untuk submit ulang dan berhasil. Dia pun kasih bukti berhasil submit.
Tetapi, masalah belum berhenti. Nai mulai panik ketika gurunya bilang file Nai belum diterima. Coba masuk lagi, gak bisa karena dianggap sudah submit.
Disarankan untuk ganti perangkat dan ganti akun. Nai pindah ke komputer ayahnya dan menggunakan akun Keke. Tetap aja gak bisa masuk. Nai semakin menangis karena dia gak mau kalau sampai disuruh mengulang ujian dengan soal yang berbeda. Pelajaran matematika pula.
Singkat cerita, akhirnya Nai berhasil submit ulang dengan soal yang sama. Setelah dia ujian matpel kedua dulu. Kemudian dia pindah ke laptop saya dan menggunakan akun saya juga. Alhamdulillah.
Ya, itu salah satu drama di saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Rasanya ada aja drama yang terjadi di saat siswa belajar di rumah. Sepertinya lebih drama dibandingkan saat kami traveling hehehe.
Sebelum ada pandemi, saya udah berpikir kalau tahun ini kemungkinan akan mengurangi jalan-jalan karena Nai sudah di kelas 9. Tentu harus lebih fokus belajar supaya dapat sekolah negeri yang diinginkan.
Ternyata, ada pandemi masuk Indonesia sejak bulan Maret 2020. Sejak itu kami belum jalan-jalan sama sekali. Meskipun rasanya udah kangen banget traveling.
Ya udahlah fokus dulu dengan belajar dan kesehatan. Karena meskipun pandemi, jangan sampai berhenti belajar.
Tetapi, memang berasa banget deh kalau belajar di rumah secara daring tuh kurang optimal. Gak seperti belajar di sekolah. Meskipun sudah menurunkan ekspektasi pencapaian nilai di sekolah, kami tetap meminta anak-anak untuk ikut bimbingan belajar.
Setidaknya, bisa membantu belajar. Apalagi kalau ada yang gak ngerti. Tau sendiri lah ya pelajaran SMP dan SMA udah sulit. Saya udah merasa berat kalau harus turun tangan sendiri membantu anak-anak belajar.
Bimbingan Belajar Online di Kelas Pintar
Biar bagaimanapun sekolah tetap muka tetap jauh lebih nikmat daripada pembelajaran jarak jauh. PJJ masih jauh dari kata sempurna.
Tetapi, tentunya kita sudah harus paham kenapa belajar dari rumah masih terus diberlakukan. Saya pun tetap lebih memilih PJJ dalam kondisi begini.
Jadi, daripada terus berpolemik tentang pro-kontra belajar online dari rumah, mendingan mulai beradaptasi. Mencari solusi supaya bisa tetap maksimal menyerap pelajaran.
Ketika saya tanyakan apakah mau ikut bimbingan belajaronline, Nai bilang bersedia. Salah satu bentuk materi pembelajaran di Kelas Pintar menggunakan animasi. Biasanya bakal cocok dengan Nai yang gaya belajarnya visual. Belajar memang harus asyik.
Di Kelas Pintar, siswa juga bisa bertanya tentang semua pelajaran secara gratis. Nanti akan dijawab oleh para guru tersertifikasi dan ahli di bidangnya.
Kalau udah belajar dan bertanya, coba tes kemampuan akademis, yuk! Di Kelas Pintar disediakan variasi soal ujian. Sahabat KeNai juga bisa dapat reportnya. Jadi bisa mengukur diri sudah seberapa maksimal kemampuan yang dicapai.
Semoga semua usaha Nai untuk belajar serius berbuah manis. Dia berhasil masuk sekolah negeri yang diinginkan. Sekolah yang sama dengan Keke. Mohon do’anya ya, Sahabat KeNai.