Terletak di sentra Wakatobi, Pulau Tomia merupakan sebuah pulau karang purba yang cukup unik. Terbentuk akhir adanya pergeseran kulit bumi, karang yang muncul ke permukaan, yang kemudian ditumbuhi vegetasi alami, berkembang menjadi sebuah pulau.
Wisata terumbu karang menjadi daya tarik tersendiri, khususnya para wisatawan yang hobi snorkeling. Lantaran berada di tempat segitiga terumbu karang dunia, Pulau Tomia punya koleksi terumbu karang yang terawat dengan permukaan air bahari yang sangat jernih.
Perairan di sekitar Pulau Tomia tergolong jernih. Sehingga visibilitasnya pun cukup jauh, bisa sampai 15 meter dan jikalau mau mengambil foto underwater juga bisa leluasa.
Keindahan daratan Tomia tidak kalah dibandingkan dengan keindahan bawah laut nya. Daratan Pulau Tomia dipenuhi dengan bukit-bukit, lembah, serta savanna yang membentang luas. Di daratan Tomia, para pengunjung juga mampu menemukan situs sejarah seperti Benteng Patuha.
Lokasi Pulau Tomio
Image By matanaga.my.id |
Pulau Tomia yaitu salah satu pulau di deretan kepulauan tukang besi wilayah Kabupaten Wakatobi, provinsi Sulawesi Tenggara.
Pulau ini terletak di selatan Pulau Kaledupa dan di Utara pulau Binongko.
Rute Menuju Pulau Tomio
Bagi pengunjung yang ingin mengunjungi Tomia, terdapat banyak pilihan transportasi yang dapat dipakai.
Dari Jakarta bisa mengambil penerbangan eksklusif ke Bandara Matahura, Wakatobi di Wanci, dengan transit di Kendari. Bisa juga melaksanakan perjalanan laut dari Kendari dengan kapal penyeberangan rutin tiap minggunya pribadi ke Pulau Tomia.
Atau jika memulai perjalanan dari Makassar, pengunjung mampu menggunakan kapal PELNI tujuan Bau-wangi, kemudian menyeberang ke Pulau Wanci dengan waktu tempuh sekitar 12 jam.
Jam Buka Pulau Tomio
Pulau TOmia secara keseluruhan buka 24 jam. Sehingga mampu dikunjungi kapan saja, bahkan sekalian menginap.
Tiket Pulau Tomio
Tidak ada pungutan khusus, semacam tiket masuk, untuk mampu memasuki Pulau Tomia. Kalaupun ada dana yang mesti disiapkan, itu yaitu dana untuk mengikuti aktivitas snorkeling atau menyelam.
Biaya menyelam di pulau tomia berada dalam kisaran Rp 500.000 sampai RP 1.000.000,-
Fasilitas Pulau Tomio
Sebagai daerah objek wisata internasional, fasilitas yang dimilki kabupaten ini sudah tergolong lengkap. Mulai dari kemudahan jalan yang memadai, taksi yang jumlahnya cukup, kawasan makan yang tergolong bersih, dan penginapan demgan harga terjangkau.
Penginapan di sini berfariasi, mulai dari harga 100 ribu per malam, hingga kepada yang 500 ribu permalamnya. Kaprikornus pemilihan bisa diadaptasi dengan isi kantong kita.
Pulau Tomia bahkan mempunyai Bandara sendiri, yang dikelola oleh Swasta. Namanya Bandar Udara Maranggo.
Daya Tarik Pulau Tomio
Surga menyelam
Pulau Tomia ini berada di wilayah daerah segitiga terumbu karang dunia. Sehingga memiliki koleksi terumbu karang yang terawat dan permukaan air laut yang jernih. Pengubnjugn yang tiba mampu diving atau snorkelling ditemani ikan lucu yang hidup di terumbu karang.
Akan lebih menyenangkan lagi jikalau bisa menyempatkan diving dikala sore hari. Karena sunset yang dihadirkan oleh Pulau Tomia ini menawan.
Dari penuturan pengelola pulau dan juga guide lokal, ada sekitar 28 spot diving yang terkenal di Pulau Tomia. Beberapa di antaranya ialah Ali Reef, Roma, Cornucopia, House Reef, Teluk Maya dan masih banyak lagi. Pengunjung tinggal pilih ingin mendatangi yang mana saja selama liburan di sana.
Misalnya kalau memilih spot Cornucopia. Di spot ini pengunjung penyelam mampu menemukan terumbu karang yang tampak seperti tembok vertikal di kedalaman antara 20-55 meter. Ikan-ikan elok juga seakan menyapa pengunjung.
Kemudian ada lagi Roma, di sisi barat pulau. Pengunjung mampu menyelami indah alam bawah bahari di kedalaman 15-25 meter. Spot yang satu ini dihiasi terumbu karang warna-warni yang begitu memesona. Berbeda dengan Cornucopia yang disarankan untuk penyelam yang sudah jago, Roma dinilai masih cukup kondusif buat yang belum lama berguru diving.
Yang lebih membuat menyenangkan lagi, yaitu perairan di sekitar Pulau Tomia tergolong jernih. Sehingga visibilitas perairan pun cukup jauh, bisa sampai 15 meter. Dengan tingkat kejernihan ini sangat memudahkan untuk mengambil foto bawah air.
Pemandangan di daratan
Wilayah Pulau Tomia terdiri dari dua kecamatan, adalah Kecamatan Tomia Timur yang berpusat di Usuku dan Kecamatan Tomia Induk yang mempunyai sentra di daerah Waha. Di pulau ini terdapat delapan belas desa yang dihuni oleh masyarakat yang berasal dari Suku Bugis, Jawa, Bajo, dan Buton.
Karena merupakan pulau terkecil dari deretan Kepulauan Wakatobi lainnya, hanya memerlukan waktu sekitar dua hingga tiga jam saja untuk mengelilingi seluruh area di Pulau Tomia.
Daratan Tomia dipenuhi dengan bukit-bukit, lembah, serta savanna yang membentang luas. Keindahan daratan Tomia tidak kalah dibandingkan dengan keindahan bawah laut dari pulau yang termasuk ke dalam tempat segitiga terumbu karang dunia itu.
Di daratan Tomia, para pengunjung juga dapat menemukan situs sejarah mirip Benteng Patuha.
Pantai Pulau Tomia
Yang pertama ada pantai Hu Un Tete. Pantai ini berada di wilayah Tomia bagian timur. Pantai ini menjadi pantai terpanjang di pulau Tomia. Pasir dari pantai ini ialah pasir putih di tambah dengan banyak hamparan pohon kelapa.
Hamparan pantai ini memiliki bentuk yang lebih melengkung. Biasanya lapangan ini di gunakan untuk kegiatan bersama seperti untuk memperabukan ikan. Juga terdapat gua yang menghadap ke bab maritim. Gua itu di sebut dengan liang kuri-kuri alasannya dinding-dinding pada gua yang ditumbuhi dengan rumput kuning.
Pantai selanjutnya ada Pantai Onemobaa. Pantai onemobaa terletak di desa Lemanggau kecamatan Tomia. Untuk hingga di wisata pulau ini tentu kendaraan yang akan di gunakan adlah perahu tradisonal seperti dengan ketinting dengan perjalanan ± 30 menit dari ibu kota kecamatan.
Pantai ini juga menhadirkan dengan hamparan pasir putih dan juga dengan pepohonan kelapa, cemara, bakau. Pengunjung yang berkunjung di wilayah pantai ini akan mendapatkan gugusan karang yang berwarna-warni.
Benteng Patua
Benteng kuno di pulau Tomia ini merupakan peninggalan masa Kesultanan Buton. Seperti Benteng Liya, Benteng Patua juga terletak di atas bukit. Beberapa meriam kuno masih terpasang mengarah ke bahari, seakan menyambut kedatangan musuh.
Benteng Patua sendiri disusun dari kerikil gunung yang disusun menyerupai dinding dengan ketebalan satu sampai 1,5 meter dengan ketinggian antara 0,5 sampai 3 meter. Benteng Patua itu mempunyai lima pintu. Ada daerah pertemuan, makam renta berbentuk segi empat dan badili atau meriam.
Perairan ini konon dulu dilewati kapal penjajah yang “merampok” rempah-rempah dari Maluku. Di area ini juga terdapat sejumlah makam tokoh pejuang lokal serta bekas perkampungan.
Keberadaan Benteng Patua merupakan salah satu dari benteng peninggalan Kerajaan Buton di seluruh dari empat pulau Wakatobi. Benteng yang memiliki luas satu setengah lapangan sepak bola itu, bangkit di ketinggian kira-kira 100 meter di atas permukaan bahari.
Jika pengunjung bangun di atas benteng, maka mampu melihat bentangan bahari banda beserta pulau besar lainya di Wakatobi.
Benteng Patua merupakan bekas lokasi permukiman warga Onemay. Masyarakat setempat menggunakan benteng ini sebagai tempat melaksanakan ritual etika. Lokasi ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 15 menit dari desa Patua II.
Pertanian Warga
Untuk posisi Pulau Tomia sendiri berada diantara Pulau Kaledupa sebelah barat bahari dan pulau Binongko di sebelah tenggara. 95% wilayah Pulau Tomia ini terbentuk dari bebatuan. Hal ini mampu dilihat dari model tanah yang berada di pinggir pantai sampai ke atas pegunungan.
Cuaca panas mendominasi di Pulau Tomia, hal ini dikarenakan terbentuk dari kumpulan bebatuan tersebut. Untuk cuaca panas ini tanaman yang dikembangkan pun hanya tanaman jangka pendek saja. Diantaranya ditanami jagung dan ubi kayu.
Karena tumbuh di pegunungan, maka jagung dan umbinya pun keras. Ubi kayu yang dihasilkan dari pertanian ini pun tidak mampu pribadi di konsumsi. Namun harus dibuat menjadi Kaopi dan dikukus menjadi Kasoami. Sedangkan untuk jagung sendiri harus direbus terlebih dahulu sehingga menghasilkan Kapusu.
Kondisi tanah yang berbatu, tidak serta merta menghilangkan seni bertanam. Dengan kondisi ini warga masyarakat Pulau Tomia menggunakan metode pertanian secara klasik.
Masyarakatnya bisa menumbuhkan bawang merah, mentimun, cabe, sayur mayur, dll. Cara ini pun telah dijalankan semenjak puluhan tahun dan risikonya mampu dijumpai di pasar tradisional wilayah Pulau Tomia.
Objek Wisata Dekat Pulau Tomio
Di wakatobi tidak hanya terdapat pulau Tomia saja. Terdapat puluhan pulau lain yang tidak kalah cantiknya.
Salah satunya pulau Anano. Pulau ini juga disebut Pulau seribu penyu, alasannya adalah di sinilah lokasi koloni penyu hijau dan penyu sisik untuk bertelur. Pantainya juga sangat indah dengan pasir putih yang halus dan air pantai yang sangat bening.
Ada juga Pulau Wangi-Wangi. Salah satu yang populer dari pulau ini ialah Gua Kontamale. Goa ini juga sering disebut sebagai Goa Telaga. Kepercayaan lokal menyampaikan mandi di sini bisa bikin enteng jodoh. Di langi-langit goa banyak dijumpai stalagtit yang mempesona.
Itulah sedikit hal daya tarik Pulau Tomia, Taman Nasional Wakatobi. Yang tentunya masih sebagian kecil saja dari apa yang mampu ditemukan oleh pengunjung jika kita datang berkunjung ke Taman Nasional Wakatobi.
Nah kini, apa kau sudah siap menjelajahi Wakatobi?